Sekolah menjadi rumah kedua bagi siswa merupakan tantangan untuk diwujudkan bersama. Siswa menjalani waktu dalam keseharian sebagian besar berada di lingkungan sekolah. Kenyamanan dalam berinteraksi sesama siswa sebagai kawan dengan guru seperti orang tua kedua merupakan harapan untuk menjadikan sebuah keluarga di sekolah. Siswa menghadapi berbagai kondisi kehidupan yang harus dijalani dengan baik. Ada kalanya siswa menghadapi permasalahan yang bisa diselesaikan sendiri namun tidak jarang diterpa masalah yang membutuhkan teman untuk mencari solusi.
Program sekolah ramah anak hadir sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap perkembangan siswa. Seiring pertumbuhan siswa memasuki usia remaja apalagi di jenjang Sekolah Menengah Atas maka sangat dibutuhkan pendampimgan. Di antara permasalahan yang muncul di kalangan siswa yang memasuki usia remaja berkaitan dengan pengetahuan reproduksi. Pengetahuan menjaga kesehatan reproduksi idealnya diperoleh sejak dini. Ironisnya masih ada beberapa orang yang menganggap hal tabu ketika membicarakan seputar alat reproduksi. Memang perlu pemilihan cara dan waktu yang tepat dalam menyampaikan pemahaman reproduksi.
SMA Negeri 8 Yogyakarta sebagai sekolah ramah anak mengadakan sosialisasi kesehatan reproduksi. (15/2). Sosialisasi dihadiri dari kalangan orang tua, komite sekolah, satgas perlindungan anak Kecamatan Umbulharjo, guru, karyawan dan siswa. “Untuk mendukung program sekolah ramah anak dibutuhkan kerja sama beberapa pihak yang selalu berinteraksi dengan anak ketika ketika berada di sekolah dan di rumah,” jelas Sri Suyatmi, S.Pd. Melalui sosialisasi kesehatam reproduksi diharapkan siswa mendapat pengetahuan yang benar untuk melengkapi pemahaman yang didapatkan dari keluarga yang punya kewajiban utama dalam pendampingan. Salah satu perwakilan orang tua siswa yang hadir dalam sosialisasi memberi dukungan penuh dengan program sekolah ramah anak. “Pengetahuan kesehatan reproduksi ini sangat penting seiring pertumbuhan siswa supaya dapat menjaga pergaulan yang baik, selain itu kegiatan bersama yang melibatkan orang tua seperti ini diperlukan supaya selalu terjalin komunikasi,” ujar Sumarjiono, perwakilan orang tua siswa yang hadir.
Peserta mendapatkan materi terkait dukungan dewan dalam pemenuhan hak anak melalui program sekolah ramah anak yang disampaikan oleh Imam Priyono DP, S.E, M.Si. dari Komisi D DPRD DIY. Selain itu materi sekolah ramah anak akan mewujudkan kesehatan reproduksi remaja dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah DIY dan implementasi sekolah ramah anak dari Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia. Adapun kegiatan sosialisasi diselenggaran oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Kota Yogyakarta. [1822023#AJ]
Beri Komentar