“Ohayōgozaimasu (おはようございます), Delayota!” Ogenki desuka? Terdengar keriuhan ucapan-ucapan yang unik dan tidak biasa di gazebo Delayota pagi itu. (Selasa,18/3). Beberapa tampak wajah-wajah yang tak familiar seperti hari-hari biasa. Wajah-wajah yang menunjukkan bukan asli orang Indonesia. Wajah-wajah dari negara Matahari terbit, begitu sebagian orang menyebutnya.
“Hari ini ada workshop bahasa Jepang diikuti oleh 40 siswa Delayota yang terdaftar sebagai peserta ekstrakurikuler Bahasa Jepang,” jelas Siti Nurul Mutmainah, S.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat. Kegiatan workshop kerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya. Kegiatan workshop ini merupakan program penguatan kelas keberbakatan bahasa sebagai salah satu program unggulan di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Di antara program inspiratif dari kelas keberbakatan bahasa melalui Delayota Keliling Dunia.
Nila Kurniasari dosen Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta yang mendampingi kegiatan dari pihak kampus menjelaskan,”Workshop bahasa Jepang ini merupakan Program Pengabdian Masyarakat untuk mengenalkan budaya-budaya dari negeri Sakura.” Saat ini belum terbuka akses untuk tindaklanjut seperti pertukaran pelajar ke sana tapi nanti akan segera kami siapkan program itu kalau animo siswa belajar ke sana semakin tinggi, tutur Nila ketika ditanyakan peluang kerja sama yang lebih intensif. Pada workshop ini siswa mendapat materi di ruang AVA seputar pemakaian bahasa untuk komunikasi dan presentasi. Selain itu siswa menerima pengenalan budaya Jepang di gazebo taman SMA Negeri 8 Yogyakarta yang akan memberikan pengalaman berharga sehingga suatu saat kunjungan ke sana sudah punya bekal yang memadai mengenal adat istiadat serta kebiasaan masyarakat maupun birokrasi pemerintahnya.
Bahasa dan budaya merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Keduanya memiliki kesamaan perkembangan yang tidak terbatas seiring kemajuan zaman dan pemikiran manusia. Bekal bahasa dan budaya merupakan pengetahuan penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa agar mampu menunjukkan kompetensi sekaligus eksistensi. Selain kemampuan berbahasa Indonesia siswa membutuhkan kemahiran berbahasa asing untuk komunikasi internasional agar mampu menghadapi globalisasi yang semakin masif mendera setiap generasi. Beberapa alumni Delayota pun sudah ada yang belajar di Jepang bahkan bertempat tinggal di sana karena tuntutan profesi.
Kontributor : =AJ=
Beri Komentar