Syawalan yang Dirindukan

Bulan Syawal identik dengan fenomena menarik di Indonesia khususnya masyarakat Jawa. Syawalan merupakan kegiatan yang muncul sebagai rangkaian umat Islam menyelesaikan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum yang ditunggu-tunggu bagi seluruh umat Islam. Hari Kemenangan yang dirayakan bersama keluarga dan kerabat dengan bertemu, berkumpul serta berikrar saling minta maaf atau memaafkan. Pentingnya peristiwa ini sehingga masyarakat meluangkan waktu untuk hadir bahkan yang tinggal di luar kota pun sehingga memunculkan istilah mudik demi bertemu sanak saudara.

Selain kelompok masyarakat mengadakan syawalan maka instansi pun mengemas acara syswalan sebagai sarana untuk silaturahim dan mempererat persudaraan. SMA Negeri 8 Yogyakarta menyelenggarakan syawalan atau halal bi halal dengan mengundang guru, karyawan yang masih aktif bekerja dan sudah purna, komite sekolah, alumni (16/4). Tampak wajah-wajah merindu untuk bertemu terpancar dari para tamu undangan yang hadir. Tak dipungkiri bahwa kebersamaan ketika bekerja dan berkegiatan akan menumbuhkan kerinduan ketika sudah lama tak berjumpa. “Syawalan merupakan sarana untuk mempererat silaturahim dan menjaga kekompakan serta persaudaraan keluarga besar SMA Negeri 8 Yogyakarta,” ujar Sri Suyatmi, S.Pd selaku kepala sekolah menegaskan tema syawalan dalam sambutanya.

Hadir sebagai pemateri dalam hikmah syawalan dr. H. Agung Budiyanto, M.P. Ph.D yang saat ini berprofesi sebagai dosen pasca sarjana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada sekaligus menjabat dekan 1 dan sekjen Masjid Kampus UGM. Materi ceramah yang disampaikan dikemas secara interaktif yang mencairkan suasana para tamu yang hadir. Peserta yang hadir dalam acara syawalan tidak hanya yang beragama Islam namun yang beragama selain Islam pun berkumpul bersama. Hal inilah bagian kebersamaan yang dibangun di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Maju bersama, bekerja, berkarya untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.

Kontributor : AJ