Rabu, 05-02-2025
  • Selamat Datang Di SMAN 8 Yogyakarta, The Inspiring School Of Jogja

Delayota Berantas Buta Aksara Al Quran

SMA Negeri 8 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan karakter dan spiritualitas. Pengembangan karakter ini tidak hanya untuk siswa melainkan bagi guru dan karyawan juga. Salah satu upaya yang patut diapresiasi adalah inisiatif sekolah ini untuk berperan aktif dalam mengentaskan buta aksara Al-Qur’an di semua kalangan. Program bertajuk D-LIMA (Delayota Literasi Membaca Al Quran) ini diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai keagamaan dan menghidupkan semangat pembelajaran Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam.

“Kita akan diminta pertanggungjawaban sebagai pendidik dalam tugas mengajarkan keilmuan termasuk amalan bidang keagamaan,” ujar Fadiyah Suryani, S.Pd.,M.Pd.Si selaku kepala sekolah dalam kegiatan perdana D-LIMA di hadapan peserta beberapa waktu lalu. Program awal ini kajian untuk Al Quran yang selanjutnya akan diikuti untuk program kajian Al Kitab dan agama lain juga, tambahnya. D-LIMA merupakan program keagamaan sebagai bagian dari misi besar untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik, “Program khusus untuk membantu para guru dan karyawan baik yang sudah mengenal huruf Al-Qur’an maupun yang belum dalam mempelajari cara membaca, memahami Al-Qur’an dengan baik dan benar”, jelas Sugeng Dhani, M.Ag selaku koordinator program sekaligus ketua takmir Masjid Al Ilmi SMA Negeri 8 Yogyakarta. Program belajar ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan buta aksara Al-Qur’an yang dikemas dalam suasana akrab kekeluargaan dan menyenangkan bagi peserta.

Pelaksanaan program ini, SMA Negeri 8 Yogyakarta memanfaatkan berbagai metode pembelajaran yang menyenangkan, interaktif dan dinamis yang melibatkan guru-guru yang memiliki kompetensi dalam membaca Al Quran. Beberapa metode yang digunakan antara lain:

  1. Kelas Pengajaran Membaca Al-Qur’an: Sekolah mengadakan kelas khusus yang ditujukan untuk melatih guru dan karyawan dalam membaca Al-Qur’an. Melalui pendekatan yang sabar dan penuh pengertian, para guru mengajarkan siswa mengenai tajwid, makhraj huruf, serta cara melafalkan huruf-huruf Arab dengan benar.
  2. Pembinaan Rutin: Program ini dilanjutkan dengan pembinaan rutin melalui pembelajaran metode Iqra setiap hari sesuai waktu yang tersedian di sela jam bekerja.
  3. Pemanfaatan Teknologi: Memanfaatkan aplikasi dan media pembelajaran berbasis teknologi menjadi salah satu strategi yang efektif dengan cara pembelajaran yang lebih dinamis. Adanya aplikasi membaca Al-Qur’an digital, peserta dapat belajar membaca dan memahami, mendengarkan hafalan Al-Qur’an kapan saja dan di mana saja.
  4. Pendampingan Individual: Layanan pendampingan secara personal secara intensif pun diberikan setiap hari kepada peserta yang memerlukan perhatian khusus dan percepatan belajar. Hal ini memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk berkembang dengan ritme yang sesuai dengan kemampuannya.

Program literasi menghapuskan buta aksara Al-Qur’an, para pegawai diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk lebih memahami pesan-pesan moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari sehingga menciptakan masyarakat yang lebih religius, berakhlak mulia, dan saling menghargai serta dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar tempat tinggal masing-masing.

Kontributor : =AJ=

Tidak ada komentar

Beri Komentar

Balasan