Jumat, 03-05-2024
  • Selamat Datang Di SMAN 8 Yogyakarta, The Inspiring School Of Jogja

Komunitas Belajar Berbagi Strategi Mengajar

Diterbitkan : - Kategori : Tak Berkategori

Peran guru dalam layanan pembelajaran di sekolah menjadi salah satu penentu terciptanya proses belajar yang menyenangkan sesuai harapan. Upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran pun dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan sekolah melalui komunitas belajar yang aktif dan inovatif. Secara periodik dan berkelanjutan komunitas belajar menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk berbagi praktik baik dalam pembelajaran. Transformasi pendidikan mengisyaratkan bahwa guru dan murid melakukan interaksi belajar yang dapat menumbuhkan potensi yang dimiliki untuk mengoptimalkan target pencapaian belajar.

Komunitas belajar SMA Negeri 8 Yogyakarta membuka forum-forum kelimuan untuk meningkatkan layanan. Optimalisasi aset-aset pembelajaran pun dilakukan agar memunculkan budaya-budaya positif yang memberi inspirasi. Seiring munculnya program sekolah penggerak dan guru penggerak menjadi pemantik untuk menumbuhkan semangat berbagi dalam mengupayakan pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan murid. “Pada tiga pertemuan terakhir komunitas belajar mengangkat tema berbagi praktik baik dalam disiplin positif,” ujar Arif Kurniawan, S.Pd saat menyampaikan pengantar acara komunitas belajar (18/4).

Selama tiga pertemuan komunitas belajar berbagi praktik baik untuk pemateri diserahkan pada Guru Penggerak dan Calon Guru Penggerak angkatan 9 SMA Negeri 8 Yogyakarta. Pada pertemaun 1 Tri Endaryati, M.Pd selaku Guru Penggerak angkatan 5 menyampaikan materi terkait dengan menumbuhkan Keyakinan Kelas dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Pertemuan ke-2 mengangkat materi memasukan budaya positif dalam perangkat pembelajaran disampaikan oleh Sugeng Dhani, M.PD Calon Guru Penggerak Angkatan 9.

Adpun materi ke-3 kegiatan komunitas belajar berbagai praktik baik berkaitan dengan penerapan Segitiga Restitusi dalam pembelajaran yang disampaikan Sumarjiono, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 9. Metode penyampaian materi dikemas secara interaktif dan simulasi Segitiga Restitusi yang dipraktikan oleh peserta yang hadir. “Pada saat pembelajaran, guru pasti sering menjumpai perilaku-perilaku murid yang dianggap melanggar aturan, saatnya menerapkan Segitiga Restitusi sebagai solusi,” tandas Sumarjiono sebelum dilanjutkan simulasi penerapan Segitiga Restitusi oleh peserta komunitas belajar. Pemanfaatan media pembelajaran dengan menggunakan jamboard dan google form salah satu upaya agar peserta yang hadir tidak hanya sebagai pendengar namun terlibat aktif selama kegiatan. Apalagi simulasi Segitiga Restitusi membutuhkan keaktifan peserta secara berpasangan yang membuat waktu berlalu tanpa terasa.

Kontributor : AJ

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan